Cari Blog

Artikel (12) Religi (3) Techno (3) Wisata (4)

Minggu, 05 Juni 2011

Welirang Part I


“ woey…..sido budal t? udan ngene…” tulisan sms ku ke temen yang akan berangkat camp.
“ sido!, q saiki ng indomaret” sms konfirmasi yang masuk ke handphone aku.

Jumat tanggal 22 maret 2011 aku di ajak muncak ke gunung welirang. Gunung welirang adalah gunung yang masih aktif dengan kawah belerang yang masih mengepul asapnya. Gunung ini masuk dalam komplek barisan gunung, mulai dari Gunung Arjuna-Gunung Welirang yang diantaranya : G. Arjuna ( 3339 mdpl ), G. Kembar I ( 3051 mdpl ), G. Kembar II ( 3126 mdpl ), G. Ringgit ( 2477 mdpl ), G. Welirang ( 3156 mdpl ).




Pukul 13.00 WIB setelah mendapat sms konfirmasi, aku langsung packing barang yang akan aku bawa. Sebagai orang awam yang gak pernah ngerti gunung, alhasil aku bingung mau bawa apa saja. Pertama obat-obatan masuk ke tas, mantel, jaket, pakaian hangat, sarung tangan, penutup kepala, kaos kaki, senter, sabun dan sikat gigi, headset.
Waduuh…….. tas ku yang kecil sudah membengkak dan kayaknya gak bisa di isi lagi, maklumlah gak punya ransel atau tas gunung heheheheheh.
“Lha bekal makanan ini mau di taruh dimana?”  pikir ku sambil cari selah dalam tas.
Akhirnya bongkar dan tata ulang dengan mengurangi pakaian dan bekal yang dibawa. Huft….repot juga mau ke gunung buat orang awam hehehehe.

Jam 14.00 berangkat ke pabrik untuk kumpul, dasar nasib kurang mujur dalam perjalanan di sambut dengan hujan. Sesampai di pabrik, tim yang beranggotakan 10 orang sudah kumpul dan siap berangkat.
Kami berangkat menggunakan 2 mobil menuju tretes yaitu tempat memulai pendakian sekaligus pos pendaftaran. Setibanya ditempat ini, sebagian tim sholat dan sebagian lainnya mendaftarkan diri. Biaya pendaftaran Rp. 4.700 / orang kemudian mengisi formulir yang berisi nama tim dan anggotanya. Uniknya, nama tim kita muncul secara spontan yaitu “TBINA PALA”, (hmmmm….bagus juga itu nama heheheh )

Setelah siap, kami berangkat sekitar pukul 16.00 WIB. Baru berjalan beberapa meter kami sudah disambut dengan trek yang naik tajam, untung jalanya masih berpaving, tapi licin karena berlumut, awal pemanasan sebelum naik hehehehe. Kemudian masuk ke jalan yang masih rapi karena sudah di semen hingga ke pos pet bocor. Disini terdapat tempat yang luas, cukup untuk mendirikan tenda serta terdapat warung yang akan buka pada waktu hari libur saja.

Setelah pos pet bocor, perjalanan di lanjutkan dengan trek yang berbatu yang sudah rusak. Trek yang di lalui hampir menanjak terus dan berbelok-belok dengan kanan kiri jalan di tumbuhi pohon dan semak. Sesekali kami istirahat sambil menunggu tim yang lain tiba. Maklum lah, tim kami terdiri dari anak muda dan orang tua, jadi ada yang jalanya cepat dan ada yang lambreta hehehhe….
Perjalanan dilanjutkan dengan trek yang sama tapi kanan kiri di tumbuhi alang-alang hingga ke pos kokopan.

Pos kokopan adalah pos kedua dengan ketinggian 1500mdpl. Terdapat ruang terbuka yang cukup luas dan dapat digunakan untuk mendirikan tenda, serta disini juga terdapat mata air dan sungai yang dapat digunakan untuk masak.
Sekali lagi, sekitar pukul 18.00 wib, aku dan tim pertama berhenti istirahat di sebuah pondok sambil menunggu tim yang lain sampai. Tiba-tiba salah satu temanku bilang “ gak ada yang bawa roti t? q udah lapar….”
Lalu aku membuka ransel dan mengambil bungkusan yang di titipkan tadi. Isinya ternyata roti sisir 2 bungkus dan kacang atom.
“ lha….ini ada roti, ayo santap” kata ku
Setelah makan roti dan tim yang lain belum kunjung datang, akhirnya kacang atom pun di buka.
Seperti orang kelaparan dan tidak makan 3 hari, tanpa cas cis cus langsung aja di serbu itu kacang. Silih berganti kelima jemari keluar masuk bungkusan kacang dan akhirnya salah satu teman ku dapat suatu bungkusan dari dalam kemasan.
“ eh rek, opo iki?” Tanya temanku tadi
“ lha tulisane opo, awas bahan pengawet!” kataku.
“ tulisane Buster” sambil membaca tulisan itu di bawah lampu senter. Kemudian di buka bungkusan itu untuk di cicipi.
“rasae koyok lada” jawabnya.
Tanpa pikir panjang, langsung saja di masukkan kedalam bungkusan dan terus di kocok agar tercampur isi bingkisan yang di duga lada dan langsung di makan lagi kacang yang telah terkontaminasi lada.
Karena penasaran, aku ambil bungkusan yang di kira lada tadi dan aku baca tulisan yang tertera.
“ he! Tulisane iki ‘do not eat’” ucap q tanpa sadar sambil makan kacang tadi.
“ opo iku artine?” sahut teman ku
“ artine g’ oleh di pangan, iki ngunu bahaan pengawet” jawabku
Langsung saja tanpa di suruh semua orang yang makan kacang terkontaminasi memuntahkannya dan mengembalikan laagi ke bungkusan, termasuk aku juga.
“wadooh, beneran ta iku?” sontak salah seorang anak tanya sambil meludah tanpa henti.
“iyo” jawabku.
Seketika itu langsung di buang kacang atom yang terkontaminasi “lada buster” besrta bungkusnya.
Sambil terus mengenang kejadian tadi yang berhasil membuat gelak tawa yang memecah keheningan malam itu.
Tak lama kemudian anggota tim yang laen datang. Mereka langsung istirahat di tempat kami tadi.
Mereka yang datang pun diberitahu tentang kejadian yang menggelikan tadi hingga mereka tertawa terbahak-bahak.

to be continue.........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar