Be your self……
“Jadilah diri kamu sendiri”, hmmm…kata-kata nasehat yang sering kita dengar dari orang di sekitar kita.
Nasehat tersebut (be your self) sangat bagus untuk menumbuhkan rasa percaya diri, gak minderan, dan sebagainya. Tapi, gak semua orang (termasuk aku sendiri), bisa mewujudkan kata-kata tersebut.
Karena sejak dari kecil, orang tua kita sudah mengarahkan kita untuk tidak menjadi diri kita sendiri, melainkan untuk mencontoh pada orang lain. (namanya juga orang tua, cara mendidik mereka kan mencontohkan pada hal yang baik heheheheh..)
Tapi itulah orang tua, mayoritas semua akan begitu. Gak ada ceritanya orang tua menyuruh anaknya untuk jadi maling meskipun orang tua mereka maling, kalau pun ada ya sebagian kecil (minoritas) dengan alasan yang sedimikian rupa sehingga orang tua tersebut “tega” mengajari anaknya untuk jadi maling (naudzubillah).
Ngumung masalah mayoritas, di sekitar kita banyak sekali macamnya, mulai agama, pekerjaan, adat, sampe juga pada cara berpikir setiap orang. Lha….mayoritas ini sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang, karena efek pengaruh yang di timbulkannya. Dan mayoritas di tiap daerah itu bermacam dan pasti berbeda.
Lha maka dari itu, kita ini terlahir jadi kaum minoritas yang mau gak mau ikut kaum mayoritas di sekitar kita.
Kita dari kecil sudah di didik untuk jadi seperti A, seiring bertambah usia kita bergaul dengan orang lain entah itu di sekitar rumah, sekolah atau tempat laen yang secara tidak langsung mempengaruhi kita, seperti lulus sekolah SMP terus mau ngelanjutin ke jenjang yang lebih tinggi, tanpa di suruh kita akan ikut teman kita untuk sekolah di B, karena sekolah itu favorit dan semua teman banyak yang akan masuk kesitu. Tapi ada juga sebagian yang ga mau dengan alasan mereka masing-masing.
Untuk itu untuk jadi murni“be your self” sudah susah di terapkan karena tiap manusia sudah terkontaminasi oleh manusia lain. Hehehehehe………kalau pingin murni jadi diri kita sendiri, ya….kita hidup di hutan aja mulai dari kecil heheheheheh( kayak tarzan ae). Nanti kita belajar dari apa yang kita lihat, dengar, rasa di hutan tanpa ada yang menyuruh kita untuk jadi ini itu.
Tapi kita kan gak mungkin jadi orang laen, meniru dan menerapkan apa yang orang lain lakukan, apalagi kalau kita sudah punya idola, hadeeeeeh…….entar apapun yang dilakukan idola di tirukan, mulai gaya pakaian, bicara, tingkah laku dll. Kalau sampe segitunya zo paraaaaah banget.
Meniru gak apa-apa. Tapi ada batasnya dunk. Yang penting hal yang kita tiru ada manfaatnya buat kita.
Jadi kalau gak bisa jadi “be your self”, jadi sesuatu yang berbeda. “be different”.
Berbeda belum tentu jadi kaum minoritas kan?
Berbeda tapi itu lebih baik dari yang sudah ada yo gak ada masalah kan.
--sapi ungu—
Note: ini Cuma pendapat saya, jika da yang mau berpendapat laen, silahkan di komen…trima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar